Indonesia akan Import Listrik dari Malaysia ? - Gilole

Latest

Berbagi Informasi Asik dan Sehat

BANNER 728X90

Jumat, 17 Oktober 2014

Indonesia akan Import Listrik dari Malaysia ?


Pemerintah merencanakan beli listrik dari Sarawak, Malaysia, sebesar 50 megawatt untuk penuhi keperluan listrik di perbatasan. Tetapi, pembelian ini gagasannya baru direalisasikan bila ketentuan tehnis perihal jual beli listrik antarnegara telah diundangkan. 

“Peraturan teknisnya bakal selekasnya usai, ” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Daya serta Sumber Daya Mineral, Jarman, Rabu, 4 April 2012. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah di tandatangani Ketentuan Pemerintah Nomer 42 Th. 2012 perihal Jual Beli Listrik Lintas Negara. Dalam ketentuan itu dijelaskan jual beli listrik bisa saja bila pasokan dalam negeri sudah tercukupi. 

Pasal 4 beleid itu menyebutkan ada tiga prasyarat penjualan tenaga listrik. Ketiga prasyarat itu yaitu keperluan tenaga listrik setempat serta lokasi seputar telah tercukupi, harga jual tenaga listrik tak memiliki kandungan subsidi serta tak mengganggu mutu dan keandalan penyediaan tenaga listrik setempat. 

Jarman menyebutkan di semua lokasi Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, nyaris seluruhnya pembangkit menggunakan bahan bakar fosil. Pembelian dari Sarawak mempunyai tujuan untuk menghimpit cost operasional. 

“Kami meyakini dapat lebih murah, ” ucapnya. Dia menyebutkan, untuk sekarang ini, baru daerah Kalimantan saja yang merencanakan untuk lakukan pembelian listrik dari negara tetangga. 

Ia menuturkan dengan cara bertahap pihaknya bakal mengusahakan pembangkit listrik tenaga uap untuk menukar pembangkit listrik dengan BBM. Pergantian sumber pembangkit tenaga listrik ini pasti akan membuat kemandirian daya di perbatasan. 

Pihaknya belum mempunyai gagasan untuk lakukan penjualan tenaga listrik ke negara lain. Jarman menerangkan, sekarang ini Kementerian ESDM tengah konsentrasi untuk penuhi keinginan listrik dalam negeri. Dia tidak mau, pasokan listrik dalam negeri belum tercukupi namun telah mengekspor listrik ke negara lain. “Ini kami jauhi, ” katanya.