Australia, seperti yang telah diketahui merupakan salah satu poros kekuatan sepakbola di Asia sejak 2007 lalu ketika pertama kali berpartisipasi di Piala Asia. Saat itu, Graham Arnold yang masih menjabat sebagai pelatih, sukses membawa timnya lolos hingga fase perempat final. Mereka mampu mengimbangi Jepang dengan skor 1-1 dan kalah dalam laga adu penalti, 3-4.
Tiga tahun berselang, Australia kembali menunjukkan tajinya. Mereka mampu lolos otomatis ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan setelah mengungguli Jepang, Qatar, dan Bahrain di babak keempat penyisihan Kualifikasi Piala Dunia.
Itu adalah torehan terbaik Australia sejak mereka bergabung ke Federasi Sepakbola Asia, AFC, pada 1 Januari 2006. Australia sebenarnya sudah berpartisipasi pada Piala Dunia 2006 di Jerman, namun saat itu statusnya masih sebagai anggota OFC (Konfederasi Sepakbola Oseania).
Prestasi bagus Australia di kancah Asia kembali terulang, bahkan meningkat pada perhelatan Piala Asia 2011 di Qatar. Ketika itu Australia mampu menempati posisi runner up setelah dikalahkan Jepang di partai final dengan skor tipis 1-0.
Memang salah satu alasan Australia untuk bergabung ke zona Asia adalah untuk meningkatkan kualitas sepakbola mereka melalui kompetisi-kompetisi yang ada dalam level timnas. Dan itu telah terlihat selama kurun waktu tujuh tahun belakangan ini.
Tapi pertanyaannya apa dampak yang akan terasa bagi mereka ketika bergabung dengan AFF? Dan apa alasan utama mereka memilih AFF?
Sikap Hormat Kepada AFC Jadi Alasan Utama
Sebenarnya, esensi paling penting dari bergabungnya Australia ke AFF adalah mereka telah menyempurnakan diri sebagai anggota AFC yang tergabung dalam sebuah sub-konfederasi. Secara geografis, posisi Australia memang lebih dekat dengan ASEAN.
AFC memang menerapkan sistem sub-konfederasi untuk setiap kawasan di Asia. Mereka memiliki federasi-federasi kecil yang bisa mengorganisir setiap anggotanya di setiap kawasan. Tercatat ada sekitar lima sub-konfederasi yang ada di Asia. Kelimanya adalah AFF, EAFF (Asia Timur), WAFF (Asia Barat), SAFF (Asia Selatan), dan CAFF (Asia Tengah).
"Ya mungkin lebih ke arah sana. Untuk menghormati AFC yang sudah menerima mereka sebagai anggota, Australia harus menentukan mereka mau masuk sub-konfederasi yang mana. AFF dipilih karena letaknya lebih dekat," tutur pengamat sepakbola nasional Tommy Welly kepada VIVAbola
"Mengapa bisa disimpulkan demikian, karena melihat level dan kualitas permainan mereka di level senior, Australia kurang pas untuk mengikuti kompetisi seperti Piala AFF. Tapi Australia cocok untuk ikut dalam ajang-ajang di bawah level senior," sambung dia.
Selain itu, perluasan kerjasama dalam bidang sepakbola juga akan menjadi keuntungan lain bagi Australia ketika memilih bergabung ke dalam AFF. Dari sini, Australia terlihat dengan jelas ingin memperbaiki sistem pengembangan sepakbola mereka secara organisasi. Bukan dengan mencontoh sebuah federasi di ASEAN dalam bekerja, melainkan berperan aktif dalam organisasi seperti AFF.
"Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari AFF. Kami tidak sabar untuk segera berperan sebagai anggota aktif. Dan berharap dengan hal ini akan berkontribusi pada pengembangan serta kesuksesan sepakbola di wilayah kami," kata Sekretaris Umum dan CEO FFA, David Gallop, seperti dilansir situs resmi FFA.
Jadi bisa dikatakan, Australia akan mendapatkan peningkatan prestasi dari segi organisasi karena telah secara sempurna masuk sebagai anggota AFC yang masuk ke dalam sebuah sub-konfederasi.
Belum Tentu Jadi Ancaman
Masuknya Australia ke zona AFF, sebenarnya masih belum bisa dikatakan sebagai ancaman. Pasalnya, Australia masih belum memastikan apakah akan selalu ikut dalam berbagai kompetisi di semua level yang diadakan AFF meski memiliki hak untuk berpartisipasi.
Hal inilah yang harus dilihat dalam beberapa waktu ke depan. Australia sudah mengikuti ajang Piala AFF U-16 yang diselenggarakan di Myanmar sejak 20 Agustus 2013 lalu. Perjalanan mereka di ajang tersebut hingga saat ini bisa dikatakan sangat cemerlang. Mereka mampu mereguk poin penuh dari tiga laga yang sudah dijalani. Saat ini Australia memimpin Grup A dengan poin sempurna, 9.
Untuk level senior, ajang yang paling dekat adalah Piala AFF 2014 di Singapura dan Vietnam. Namun, Australia masih belum mengonfirmasi secara resmi keikutsertaan mereka di pesta sepakbola terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
"Saya belum bisa berkomentar karena saya tidak memantau perkembangan sepakbola Australia. Menurut saya masih terlalu dini untuk mengatakan mereka sebagai sebuah ancaman," kata pelatih timnas Indonesia, Jacksen F Tiago.
Berbeda dengan Jacksen, Tommy Welly menganggap Australia bisa menjadi salah satu pengganggu kekuatan di Asia Tenggara. Selama ini Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam hingga Indonesia masih menjadi poros dari sepakbola di Asia Tenggara.
"Tentu akan menjadi ancaman besar jika mereka ikut dalam ajang Piala AFF. Mereka merupakan tim yang sudah berpengalaman di kompetisi tertinggi Asia bahkan berpartisipasi di dua Piala Dunia secara berturut-turut," jelas pria yang biasa disapa Towel ini.
Jika memang Australia memastikan diri untuk ikut dalam Piala AFF, maka bisa dikatakan langkah Indonesia dalam meraih gelar juara akan semakin berat. Pasalnya, rekor pertemuan Indonesia dengan Australia bisa dikatakan buruk.
Dari 15 kali pertemuan, Indonesia hanya mampu meraih 1 kali kemenangan. Itu terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 1981. Saat itu Tim Garuda mampu menekuk Australia dengan skor tipis 1-0. Dan produktifitas gol Indonesia ketika bertemu Australia sangat minim. Hanya menciptakan enam gol serta kemasukan sebanyak 31 kali.
sumber | oke77.blogspot.com | http://bola.viva.co.id/news/read/439349-australia-masuk-aff--indonesia-kian-berat